Pengalaman Mendaki Gunung Ranti Banyuwangi

Puncak Gunung Ranti


Pada hari libur kemarin saya menyempatkan diri untuk mendaki gunung Ranti bersama teman saya. Banyak sekali cerita dan pengalaman selama mendaki disini.

Gunung Ranti memiliki ketingian 2.601 Mdpl, secara angka ketinggian gunung Ranti kalah dengan kawah ijen yaitu 2.799 Mdpl.

Namun secara medan pendakian Gunung Ranti lebih menantang dan membutuhkan tenaga tenaga lebih untuk mendaki gunung ini.

Persiapan

Sebelum berangkat untuk mendaki sangat di sarankan melakukan persiapkan beberapa hal berikut ini, demi kelancaran untuk mendaki:

  1. Jas hujan plastik, untuk jaga-jaga jika hujan turun saat mendaki, dan Jas hujan plastik lebih ringan untuk di masukkan dalam tas.
  2. Makanan berat, camilan dan minuman. Ini sangat di perlukan karena pendakian yang lebih berat di butuhkan energi yang lebih banyak.
  3. Masker, jalan pendakian gunung meranti sangat berdebu, sangat di sarankan membawa masker.
  4. Tongkat, Tanjakan yang lebih berat dari pada Gunung ijen dan Kondisi tanah yang tidak padat sering mengakibatkan jatuh terpeleset.
  5. Senter, sangat di butuhkan jika mendaki pada malam hari, karena medan yang agak sulit dan kondisi tanah yang tidak rata.
  6. Dan jangan lupa perlengkapan lainnya seperti kaos kaki, kaos tangan, penutup kepala, jaket, celana, obat-obatan dll.

Lokasi


Tempat parkir sepeda motor dan Coffe Meranti

Jika berangkat dari Banyuwangi, lokasi Pos Masuk dan tempat parkir berada sebelah kiri sebelum pos masuk kawah Ijen, ada tulisan Wana Wisata Alam Gunung Ranti. Waktu saya kesana masih tidak terlalu ramai, hanya ada puluhan motor dan tidak terlihat mobil yang parkir.

Untuk yang menggunakan Google Map bisa menggunakan Link ini untuk menuju ke Lokasi. 
https://goo.gl/maps/Hq93oaRThDB2

Biaya

Bulan Oktober 2018 Kami masuk kesini membayar tiket masuk Rp. 7.500 / orang, Parkir Motor Rp. 5.000, setelah beberapa pertimbangan saya akhirnya sampai di sini jam 2 malam, kami langsung menuju Pondok Coffe Sekar Merante, yang terletak dekat dengan parkiran. sebelum berangkat kami mencari teman untuk mendaki bersama.

Akhirnya bertemu dengan pendaki dari Glenmore Banyuwangi berjumlah sepuluh orang. Setelah ngobrol-ngobrol kita berangkat mendaki pukul 2.20 wib, sebelum berangkat kami membayar minuman yang sudah di pesan yaitu teh hangat dan kopi Rp. 10.000.

Pendakian

Mendaki Gunung Ranti

Kami mendaki pada malam hari jadi pemandangan gunung tidak terlalu jelas terlihat, maka saat mendaki sangat di perlukan sekali penerangan dari senter. Mengingat medan yang akan di tempuh tidak sebagus kawah ijen, jalur pendakian kawah ijen lebih lebar dan tanahnya lebih padat.

Pada gunung ranti terdapat 4 pos yang akan kita lalui, dan tanjakannya lebih berat dari kawah ijen.

Pos 1, dari pintu masuk menuju pos 1 jalannya sudah menanjak, namun tanah lebih padat dan jalur lebih lebar, jadi debu tidak terlalu banyak pada jalur pendakian menuju pos 1.
ela
Di Pos 1 juga terdapat gardu di atas pohon, jadi kita bisa mengambil foto pemandangan di atas sana. Pendakian menuju pos 1 sekitar 30 menit.

Pos 2, dari pos 1 ke pos 2 jalan tetap menanjak, terkadang ada pohon roboh yang melintang, jadi kita perlu melewati pohon tumbang ini. Kontur tanah beberapa jalur ada yang tidak rata dan berdebu.

Sepatu yang semula bersih sebelum mendaki. mulai terendam tanah. Perjalanan menuju pos 2 sekitar 35 menit.

Gardu di Pos 1


Pos 3, arah pos ke pos 3 jalan banyak yang tidak rata dan sangat berdebu, banyak halangan pohon di tengah jalan, sangat disarankan memasang masker saat melewati jalan menuju pos 3. Perjalanan maenuju pos 3 sekitar 45 menit.

Medan pendakian terus menanjak, licin, tanah tidak stabil dan sempit. Jalur ini lumayan menguras tenaga, di perlukan istirahat berkali-kali.

Pos 4 (Puncak), sama perjalanan dengan pos 3, ke pos 4 lebih jauh, jalan berdebu, sempit, tanah tidak stabil, jalanan menanjak membuat kita harus sering istirahat.

Sampai Di Puncak

Puncak Gunung Ranti

Setelah berjuang melewati pos 1 sampai 4, akhirnya kita tiba juga di puncak jam 04.59 WIB, perjalanan kita tempuh sekitar 2 jam 40 menit. Matahari sudah mulai terbit dan suasana masih agak gelap, mengingat sinar matahari yang masih minim.

Saat di puncak ternyata lumayan banyak pendaki yang terlebih dahulu sampai puncak, kemudian mendirikan tenda untuk bermalam disini. Beberapa pendaki yang berkemah masih muda seumuran sekolah SMA.

Perkemahan di Gunung Ranti

Banyak hal yang bisa kita lakukan disini, seperti mengabadikan momen sampai di puncak, kita bisa ambil gambar-gambar, ber foto selfi, foto bareng, dan istirahat sambil bekal yang sudah kita persiapkan.

Saat saya mencoba tiduran di tanah, ternyata rasa dingin tanah tembuh di baju dan jaket saya, jadi saya tidak jadi tiduran di atas tanah. Karena saya tidak membawa tikar.

Turun Gunung.


Gardu di atas pohon

Setelah puas di puncak gunung saatnya kita turun gunung, perjalanan turun gunung juga lumayan memakan waktu yang lama. kami membutuhkan waktu 2 jam untuk menurun gunung Ranti.

Siap-siap masker dan ikat sepatu lebih kencang agar tanah dan batu kerikil tidak masuk kedalam sepatu.

Saat turun jalan semakin berdebu, dan sering membuat kita terpeleset, sepatu sering tenggelam ke tanah, acara turun gunung inilah yang membuat kita semakin kotor karena debu.

Ada beberapa teman yang malah lepas sepatu untuk menuruni gunung, namun menurut saya ini berbahaya, karena bisa saja kaki kita terkena kerikil tajam, dan karena sering bergesekan dengan tekanan tinggi bisa membuat kulit kaki menjadi lecet.

Sekian cerita pengalaman kami Mendaki Gunung Ranti Banyuwangi.

0 Response to "Pengalaman Mendaki Gunung Ranti Banyuwangi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel